BERITA PALING UPDATE by Rere Lim

Tuesday, October 11, 2016

PRESDIR JOKOWI NYATAKAN PERANG TERHADAP PUNGLI


Presiden Joko Widodo tunjukkan sikap perang pada pungutan liar dengan kata lain pungli yang dikerjakan aparat pemerintah saat melayani orang-orang.

Jokowi hingga meninjau segera operasi tangkap tangan yang dikerjakan polisi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10/2016) sore.

Ketika operasi dikerjakan, pada saat yang sama di Kantor Presiden di gelar rapat terbatas mengulas reformasi hukum.

Ada dalam rapat itu Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

Kepala BIN Budi Gunawan serta Kepala BNN Budi Waseso juga terlihat ada dalam rapat itu.

Selesai rapat, Presiden segera terima laporan dari Kapolri masalah operasi tangkap tangan di Kemenhub.

Walau angka duit pungli yang di terima relatif tidak besar, namun Jokowi tetaplah memonitor segera operasi yang dikerjakan tim paduan Mabes Polri serta Polda Metro Jaya itu.

Laporan yang di terima Jokowi, pungli itu berkaitan kepengurusan surat-surat kapal. Angkanya beberapa ratus ribu rupiah serta jutaan rupiah.

Selesai memonitor kerja polisi, Presiden mengemukakan pesan tegas. Ia memperingatkan pada semua deretan pemerintah supaya hentikan praktek pungli. Operasi Pemberantasan Pungli bakal dikerjakan.

 " Saya butuh peringatkan pada semua instansi serta lembaga mulai saat ini stop namanya pungli, terlebih pada service pada orang-orang, " ucap Jokowi.

Presiden telah memerintahkan Menteri Budi Karya Sumadi serta Kementerian PAN-RB Asman Abnur untuk memecat pegawai yang tertangkap.

Operasi pemberantasan pungli

Disamping itu, Kapolri membetulkan kalau Presiden telah memerintahkan untuk lakukan pemberantasan pungli.

 " Beliau tadi telah men-declare kurang lebih satu jam waktu lalu mengenai pemberantasan pungli supaya dibuat dibawah Polhukam Operasi Pemberantasan Pungli atau OPP, " kata Kapolri.

Ditempat terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, Presiden menginginkan ada therapy kejut untuk mereka yang sering terima pungli.

Oleh karenanya, operasi pemberantasan pungli, di pastikan Pramono, bakal dikerjakan dengan cara nasional.

Operasi tangkap tangan di Kemenhub pada hari ini, menurut Pramono, adalah satu diantara shock terapi yang dikehendaki Presiden.

 " Kita tunggulah saja siapa lagi sesudah ini, " tutur Pramono.

Operasi pemberantasan tindakan pungli ini, lanjut Pramono, bakal dikerjakan sungguh-sungguh.

Polri bakal bekerja sama juga dengan Kejaksaan Agung dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi.

 " Jadi, umpamanya pelakunya PNS, segera saja dipecat, " tutur Pramono.

No comments:

Post a Comment