Penegasan itu untuk menyikapi ramainya info di sosial media berkaitan dengan lambang terlarang pada duit Rupiah.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Arbonas Hutabarat menyampaikan, BI selalu lakukan usaha supaya duit Rupiah yang di keluarkan serta diedarkan mempunyai ciri pengaman yang gampang orang-orang. Hal itu juga untuk hindari pemalsuan duit Rupiah.
" Unsur pengaman ini dengan cara terus-terusan sudah disosialisasikan oleh Bank Indonesia, termasuk juga di semua lokasi NKRI, serta dapat juga diliat di situs Bank Indonesia, " tutur Arbonas dalam info tercatat yang di terima Kompas. com, Minggu (13/11/2016).
Arbonas menjelaskan, satu diantara unsur pengaman yang ada pada duit Rupiah, yaitu gambar sama-sama isi atau Rectoverso.
Rectoverso adalah satu tehnik bikin spesial pada duit kertas yang bikin satu gambar ada di posisi yang sama serta sama-sama membelakangi dibagian depan serta belakang.
" Unsur pengaman ini dapat sudah dipakai mulai sejak th. 1995, " katanya. Arbonas menerangkan, bila diterawang Rectoverso pada duit Rupiah bakal membuat simbol BI. Menurutnya, Rectoverso tak didesain untuk membuat simbol lain.
Rectoverso, kata dia, juga dipakai oleh mata duit negara lain, seperti Ringgit serta Euro.
" Jika diliat tanpa ada diterawang, gambar bakal tampak seperti ornament yg tidak teratur. Tetapi jika diterawang, Rectoverso bakal membuat satu gambar yang utuh, " tuturnya.
Dianya juga mengungkap, terkecuali Rectoverso, unsur pengaman lain didalam duit Rupiah diantaranya sinyal air, benang pengaman, tulisan mikro, tinta beralih warna, serta gambar tersembunyi.
" Dengan mengerti unsur-unsur keamanan dalam duit, orang-orang diinginkan bisa lebih gampang mengetahui keaslian Rupiah serta tak gampang terprovokasi oleh info yang belum terang sumber kabarnya, " tandasnya.
Terlebih dulu, pada sosial media dalam sekian hari paling akhir, mengedar tulisan tentang duit kertas pecahan yang dalam satu bagiannya ada lambang mirip palu arit yang disebut simbol Partai Komunis Indonesia (PKI).
No comments:
Post a Comment